Wednesday, July 24, 2013

Vector vs Bitmap



Gambar pada umumnya dapat dikategorikan menjadi dua jenis, gambar Bitmap dan gambar Vektor. Keduanya berbeda dalam cara komputer menganalisis bagian-bagiannya.


Gambar vektor umumnya terdiri dari bagian-bagian yang terbaca dengan baik seperti lengkungan dan bentuk dengan berbagai macam warna. Bagian-bagian ini dapat berupa grafis murni, huruf barat, atau karakter asia. Setiap bagiannya dibaca oleh komputer secara matematis. Contohnya, apabila sebuah gambar vektor terdiri dari titik merah, kemudian informasi seperti lokasi dari pusat lingkaran, panjang jari-jarinya, dan warna, merah, dapat menjadi hal yang sangat penting untuk file gambar ini.


Nama file untuk gambar vektor biasanya mempunyai ekstensi seperti .EPS, .AI, .CDR, atau .DWG.


Gambar vektor lebih sesuai untuk ilustrasi yang membutuhkan pengukuran yang akurat. Mereka juga mudah diukur karena sifat matematis. Akan tetapi, format gambar vektor mempunyai kelemahan tersendiri. Gambar vektor tidak bagus untuk menampilkan gambar realistis seperti foto karena gambar tipe ini umumnya tidak mempunyai bentuk dan lengkungan yang terbaca dengan baik.


Kelemahan dari Gambar Vektor antara lain adalah

  • Tidak dapat menghasilkan objek gambar vektor yang prima ketika melakukan konversi objek gambar tersebut dari format bitmap.

Kelebihan dari Gambar Vektor antara lain adalah

  • Ruang penyimpanan untuk objek gambar lebih efisien
  • Objek gambar vektor dapat diubah ukuran dan bentuknya tanpa menurunkan mutu tampilannya
  • Dapat dicetak pada resolusi tertingi printer Anda
  • Menggambar dan menyunting bentuk vektor relatif lebih mudah dan menyenangkan

Softwere aplikasi yang berbasis Vektor antara lain

1.     Software aplikasi vector 2 dimensi

Adobe Illustrator, macromedia freehand dan Corel Draw

2.     Software aplikasi vector 3 dimensi

Maya 3D, Strata 3D CX, Ulead COOL 3D, Swift 3D, AutoCad, 3D Home Architect


Dilain pihak, gambar bitmap tidak bergantung pada formula matematika untuk membaca berbagai bentuk bagiannya. Setiap gambar bitmap dipetakan dalam petak-petak. Ukuran dari petak ditentuka oleh resolusi gambar. Contohnya, gambar bitmap berukuran 1 inch x 1 inch dengan resolusi 600 dpi dapat diartikan sebagai gambar dengan petak 600 x 600 pixel. Oleh karena itu, suatu gambar bitmap seperti sebuah mozaik pixel dengan masing masing pixel mempunyai nilai warna tertentu.


Gambar bitmap lebih sesuai untuk gambar realistis yang membutuhkan variasi warna yang kompleks. Akan tetapi, gambar bitmap tidak mudah diukur karena gambar bitmap dipetakan menjadi petak yang tidak fleksibel. Apabila sebuah gambar bitmap diperbesar, maka gambar tersebut akan kehilangan ketajamannya. Semua tepinya akan muncul di gambar bergerigi.


Nama file gambar bitmap biasanya mempunyai ekstensi seperti .PSD, .JPG, .GIF, .TIF, atau .BMP.


Secara umum, gambar bitmap membutuhkan memori komputer yang lebih dibandingkan gambar vektor. Bagian asli dari gambar bitmap mempunyai informasi dari setiap pixel dari gambar tersebut sedangkan gambar vektor hanya berisi formula matematika untuk setiap bagian dari gambar tersebut.


Kelemahan dari Gambar Bitmap antara lain adalah

  • Objek gambar tersebut memiliki permasalahan ketika diubah ukurannya, khususnya ketika objek gambar diperbesar.
  • Efek yang didapat dari objek berbasis bitmap yakni akan terlihat pecah atau berkurang detailnya saat dicetak pada resolusi yang lebih rendah.

Kelebihan dari Gambar Bitmap adalah

  • Dapat ditambahkan efek khusus tertentu sehingga dapat membuat objek tampil sesuai keinginan.
  • Dapat menghasilkan objek gambar bitmap dari objek gambar vektor dengan cara mudah dan cepat, mutu hasilnya pun dapat ditentukan

Adapun softwere aplikasi yang berbasis Bitmap anatara lain adalah

1.      Software aplikasi bitmap 2 dimensi

Windows Paint, Paintbrush, Adobe Photoshop, Corel Photopaint

2.     Software aplikasi bitmap 3 dimensi

Digital Clay dan Digital nendo